Tingkatan Puasa Menurut Sufi. Berkatian dengan jenis dan tingkatan puasa yang diungkapkan imam al ghazali dalam tulisan saya sebelumnya salah satu pandangan mengenai puasa yang berbeda dengan puasa kebanyakan adalah puasa dalam pandangan para sufi. Puasa tidak hanya dimaknai sebagai penahan lapar dan haus belaka.
Imam al ghazali dalam ihya ulumuddin membagi tiga tingkatan puasa yaitu puasa umum puasa khusus dan puasa paling khusus. Jalaludin rumi saat membahas puasa tingkatan muttaqin ini ia mengatakan manusia dalam berpuasa harus memperhatikan seluruh aspek dhahir dan batin sebab keduanya sebagai penyebab sampainya seseorang ke jalan kesempurnaan. Yang dimaksud puasa umum ialah menahan perut dan kemaluan dari memenuhi kebutuhan syahwat.
Jalaludin rumi saat membahas puasa tingkatan muttaqin ini ia mengatakan manusia dalam berpuasa harus memperhatikan seluruh aspek dhahir dan batin sebab keduanya sebagai penyebab sampainya seseorang ke jalan kesempurnaan.
Imam al ghazali dalam ihya ulumuddin membagi tiga tingkatan puasa yaitu puasa umum puasa khusus dan puasa paling khusus. Mungkin ini yang menginspirasi rumi menciptakan tarian sufi yang dikenal dengan whirling dervish. Puasa di tingkatan ini disebut oleh imam ghazali dengan khususul khusus dan yang paling tinggi. Mencapai tingkatan puasa khusus al khusus menurut imam al ghazali dilalui dengan enam perkara yakni.