Membatalkan Puasa Sunnah Karena Bertamu. Ketika membatalkan puasa sunah demi menghormati tuan rumah justru menurut sebagian ulama dapat menjadi sarana melatih diri untuk tidak riya dalam ibadah. Dan mereka berbeda pendapat jika membatalkannya tanda ada udzur imam malik dan imam abu hanifah berpendapat harus diqadha sedangkan imam syafi i dan imam ahmad berpendapat tidak ada qadha.
Salah satu cobaan bagi orang yang berpuasa sunnah adalah ketika dihidangkan makanan apalagi saat tuan rumah sudah repot repot menyiapkan karena tidak tahu kalau kita sedang berpuasa. Ada beberapa aturan dalam puasa sunnah yang mesti diperhatikan. Tetapi ulama berbeda pendapat perihal mereka yang membatalkan puasa sunah dengan sengaja tanpa udzur tertentu.
Salah satu cobaan bagi orang yang berpuasa sunnah adalah ketika dihidangkan makanan apalagi saat tuan rumah sudah repot repot menyiapkan karena tidak tahu kalau kita sedang berpuasa.
Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan minum dan selama tidak melakukan hal hal yang membatalkan puasa berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar. Ketika membatalkan puasa sunah demi menghormati tuan rumah justru menurut sebagian ulama dapat menjadi sarana melatih diri untuk tidak riya dalam ibadah. Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan minum dan selama tidak melakukan hal hal yang membatalkan puasa berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar. Artinya adapun hukum membatalkan puasa sunah ulama bersepakat bahwa tidak ada kewajiban qadha bagi mereka yang membatalkan puasa sunahnya karena udzur tertentu.